Daftar ★乇♏ρє®Ѻя™★ Blog

Sabtu, 06 Agustus 2011

Landasan Filosofi dan Landasan Historis dalam Pendidikan Kewarganegaraan

   Landasan Pendidikan Kewarganegaraan Pencapaian cita-cita nasional harus didukung oleh kemampuan manusia Indonesia yang profesional dan berkualitas moral kebangsaan yang mewujud dalam sikap dan perilaku Cinta Tanah Air dan yakin akan perjuangan menuju cita-cita nasional. “Dwi warna purwa, cendekia wisesa” demikian Ki Hajar Dewantara mencerminkan kehendak untuk membangun manusia Indonesia yang memiliki sikap perilaku moral kebangsaan yang cinta tanah air, sadar akan hak, kewajiban serta profesional. Sikap ini dapat menjadi pengarah, penjamin upaya pembangunan agar tetap berada dalam rel yang benar, yakni rel kebangsaan Indonesia. Sikap perilaku warga negara yang cinta tanah air dan sadar hak dan kewajiban, salah satunya diupayakan dalam pendidikan kewarganegaraan yang merupakan bagian integral upaya membangun SDM.

   Landasan Filosofi

Salah satu tujuan nasional ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Cerdas dalam arti luas, bukan hanya intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara yang didasari oleh Pancasila. Sebagai ideologi nasional, Pancasila merupakan kekuatan pemersatu dalam pembangunan karakter bangsa yang salah satunya ialah semangat kebangsaan atau semangat persatuan yang multikultur dalam Bhineka Tunggal Ika.
Membangun semangat kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan dalam segala aspek tidak mudah, is memerlukan penyadaran sikap hidup warga negara yang menghargai nilai-nilai demokrasi, kemanusiaan, keadilan sosial, cinta tanah air, memiliki kesadaran hukum, dan kemampuan bela negara. Nilai-nilai tersebut harus disemai, ditanam, dipupuk, dan dibesarkan secara terencana, teratur, dan terarah pada seluruh lapisan masyarakat agar tumbuh warga negara yang cerdas menghadapi zamannya.
   Landasan Historis
Setiap negara dan bangsa mempunyai perjalanan hidup yang membentuk eksistensi negara dan warganya. Tak terkecuali Indonesia, menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara yang berliku, penuh dengan suka dan duka. Pada setiap tahapan kehidupan selalu diperlukan kesetiaan dan warga negara.
Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai tantangan untuk menjadi sebuah negara yang diakui oleh dunia. Kolonialisme yang menyebabkan bangsa Indonesia, yang mendiami wilayah nusantara menjadi bodoh, hina, dan miskin. Di balik itu, penjajahan juga telah menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia tentang demokrasi, ilmu dan teknologi, serta ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar